Pagi perlahan-lahanbergerakke arah siang saat kami datangpada pintu masuk tambang emas Nusa Halmahera Minerals (NHM) di Gosowong, Halmahera, Maluku Utara. Jalan tanah lebar yang terhampardi mukaterlihatjelasditerangi matahari, sedangkanpohon-pohonan di kiri dan kanan jalan mendatangkan keteduhan yang beri kesegaran pandangan. Untukmasuk ke dalamteritori tambang, kami harusmelaluisejumlah pos pemeriksaan. Dari gerbang paling depan yang bersebelahanpada jalanpropinsi, petugas keamanan telahbertanyakepentingan tamu. Kemudian, tiap pengunjung dicheckketat, termasuk barang bawaan yang bisa masuk. Kendaraan individutidakdikenankan masuk ke. Perusahaan sediakan mobil khusus dengan pengemudisekalian pemandu untukmengantarkan ke lokasi tambang yanglumayan jauh. Telusuri Jalan Tambang Hari Kamis, 14 Agustus 2025, kami untungdidampingi Glen Housthen Tasane dari seksi komunikasi NHM. Pria ramah dengan logat timur yang unik itu jemput kami dengan MPV putih komplet dengan lampu sirine di atap dan bendera bertangkai panjang pada bagian depan. Terakhir kami mengetahui, semua mobil di teritori tambang memangdiperlengkapipertandasamasupayagampangkelihatan oleh truk dan alat berat memiliki ukuran tinggi. Simak juga: MelihatMushola Apung di Kali Cengkareng, dari Sampah Jadi Rumah Beribadah Di sepanjangnya jalanke arah kompleks tambang, suara alam mulai berasaterang: nyanyian serangga, gesekan dedaunan tertiup angin, dan kicauan burung yang memimpin. “Di sini burung-burung hidup bebas tidak ada yang mengusikkarena ini daerah yang diproteksi,” tutur Glen. Diamenerangkan, ada banyaktipe burung epidemik Halmahera yang kerapkelihatan di tempat tambang. “Kami kerapmenemui burung-burung paruh bengkok seperti kakatua putih dan nuri kepala merah berdompolcari makan disekitaran komplek tambang.” Selainnya burung, karyawanseringmenyaksikan kuskus, burung gosong, sampai burung bidadari—spesies yang telahmakinjarang-jarangkelihatan di belahan lain Halmahera. “Di sini tidak ada orang yang ambilnya karenaadalahdaerahobjekpenting yang diproteksi. Maka mereka dapat hidup bebas tanpamasalah,” tambah Glen. Nikmati Rimbun Kebun Raya Mangrove Surabaya Artikel Kompas.id Simak juga: 6 Burung PalingBeresiko di Dunia, yang Pertama Ada di Indonesia SaksikanPhoto Burung gosong Halmahera atau Mamoa (Eulipoa wallacei)() Burung-Burung Spesial Halmahera Satu diantara spesies unik yang diketemukandisekitaran tambang ialah burung gosong Halmahera atau Mamoa (Eulipoa wallacei). Memiliki ukuran sebesar ayam dengan panjang sekitaran 31 cm, burung ini mempunyaibulu cokelat zaitun, kulit muka merah muda, dan paruh kuning keabu-abuan. Keunikannya, mamoa ialahsalah satu burung gosong yang bertelur pada malam hari, umumnyasaat bulan purnama. Telurnya memiliki ukuran besar, dengan kuning telur lebihmenguasaidibandingburung lainnya. Suaranya ciri khas, berbentuk eluhan “kow-kouw-kouw” atau bunyi “kek”. Tidak kalah menarik ialah Burung Bidadari Halmahera (Semioptera wallacii), spesies cendrawasih epidemik Maluku Utara. Burung jantan mempunyaibulu cokelat zaitun dengan mahkota ungu mengkilau, perisai dada hijau zamrud, dan dua pasang bulu putih panjang yang keluar pangkal sayap. Saatmengundang perhatian betina, mereka menari dengan meningkatkan sayapnya—atraksi alami yang sangat jarang. “Burung bidadari ini pekapadamasalahdanmenjaditandakualitasrimba. Banyaknyasemakin berkurang, tetapi di teritori tambang ini mereka tetapkelihatan,” terang Glen. Simak juga: Apa Burung Betul-betulMemahami Apa yang Mereka Ucapkan? SaksikanPhotoKaryawan Nusa Halmahera Minerals sedangmempelajari kualits air di tempat tambang emas Gosowong() Tambang Ramah Rimba Tambang emas NHM mempunyai dua tambang bawah tanah, yaitu Kencana dan Toguraci. Karena proses ambil emas dilaksanakanlewatterowong bawah tanah, rimbadi atasselalu terlindungi. “Penambangan bawah tanah NHM menjadi satu diantara pendekatan lebih ramah untukrimbadisekitarantempat tambang. Tutupan rimbaselalu terlindungi, ekosistem flora dan fauna sedikitterusik, danwilayahkrisis seperti rimba lindung dapat terus utuh,” kata Widi Wijaya, Manager Health, Safety and Environment NHM. Loyalitas itu dipertegaspada 10 Agustus lantas, bersamaan dengan Hari Pelestarian Alam Nasional. NHM resmikantempat Nursery selebarlebih dari 8.000 mtr. persegi, sebagai pusat pembibitan tanaman epidemik Halmahera. Bibit-bibit pohon disiniakandipakaiuntuk reklamasi di tempat kontrak kreasiselebar 29.622 hektar. Simak juga: 2 Dasawarsa Rumah Belajar Senen: Menyemai Mimpi di Gang Sempit Jakarta di Tepi Rel “NHM pastikan menambang danmengurusrimba dengan menaatiperaturanpemerintahan. Rimba lindung kami telusuricumauntukkepentinganeksploitasi. Aktivitas menambang yang laindilaksanakan di tempatrimba yang sudahberijinsah dari pemerintahan,” tambah Widi. SaksikanPhotoSemacam kadal diketemukan di teritori tambang emas Gosowong, Halmahera Utara() Satwa Kembali lagi ke Alam Disamping itu, NHM meningkatkanteritori Kantong Satwa, yaknisisa tambang yang direklamasi menjadikomunitasbaru. Lokasinya bersebelahansecara langsung dengan rimba asli Halmahera, hinggamenjadi tempat aman untuk satwa epidemik seperti burung paruh bengkok, burung gosong, dan kuskus. Tiap6 bulan, team pemantau turun untukmenulisperubahan flora dan fauna. Menariknya, di luar teritoriitu juga satwa masih bebas berkeliaran. Temanan nuri kepala merah, gagak, sampai kakatua putih kerapkelihatansampaidisekitaran mess pegawai. “Mereka terkadangcari makan disekitaran kompleks,” kata Glen sekalian tersenyum. Beberapa suara burung terdengar kembaliterangsaat kami berkeliling-keliling tambang. Sejumlahbahkan juga hinggap di atap bangunan, seolahmemperlihatkanjika tambang ini bukanlahsekedar tempat kerja manusia, tetapirumah aman untuk makhluk-makhluk bersayap di Halmahera.