Beberapa mahasisiwa dari Kebersamaan Cipayung Plus, hampir baku jam dengan beberapa puluhpersonil Polres Halmahera Selatan, Maluku Utara, selesaitindakandemo tolak tambahan sokongan DPR di jalan prosedurDusun Tomori, Kecamatan Bacan, pada Selasa (2/9/2025).
Iniberawal dari usahaperundinganyang sudah dilakukan oleh sejumlah perwakilan Kebersamaan Cipayung Plus dengan Wakapolres Halmahera Selatan, Kompol Azis Ibrahim, berkaitan dua massa tindakan ditahan.
Dalam perundinganitu, sebelumnya sempatterjadikemelut, karenafaksi Polres tidakpenuhikeinginan dari Kebersamaan Cipayung Plus untuklepaskan dua massa tindakan.
Simak juga: BREAKING NEWS: Tindakan Tolak Sokongan DPR di Halmahera Selatan Kacau, 2 Mahasiswi Alami Cedera di Kepala
Sesaatselanjutnya, beberapa mahasiswa berteriak lepaskanrekanan mereka. Beberapa puluhpersonil Polres Halmahera Selatan yang istrihat selesaipenyelamatantindakanjugamemberi respon.
Beradu mulut lantasterjadidanbeberapa puluh anggota polisi itujalanke mahasiswa. Tetapi, mereka dilerai oleh anggota polisi yang lain, termasukbeberapapersonil TNI-AD.
Sementara beberapa mahasiswa terlihatsiap-siapuntukberadu jotos.
Koordinator tindakanKebersamaan Cipayung Plus, Sefnat Tagaku, menjelaskanbilafaksi kepolisian tidakmenepis mereka untuk ke Kantor DPRD Halmahera Selatan, karena itutindakanituakanjalan aman dantidakkacau.
Diamenjelaskan ada dua massa tindakanmenjadi korban dalam kekacauantindakandemo.
“Ada dua beberapa teman Kohati HMI menjadi korban pukulan, seseorangcedera jahitan 4x. Lantas dasarnya apa 2 rekan kami lainnya di tahan ? sementara tidak ada saranapublic yang dirusaki,” tutur Sefnat.
Sementara, Wakapolres Kompol Azis Ibrahim menjelaskan, 2 masaa tindakan yang ditahan, tetapdicheck.
Simak juga: TerbawaKasus Korupsi Dana Dusun, Asset Sekda Taliabu Salim Ganiru danStaff Mulai Dicari
Pemeriksaandilaksanakankarena dalam tindakandemoitu, terdapat dua massa dari tim berebeda.
“Sedangdicheck, karenabarusan kan ada dua massa tindakan. Maka kita pastikandahulu, apa mereka dari Cipayung ataulah bukan,” ucapnya.
Jawaban dari Azis tidak meredah keadaan. Beberapa mahasiswa masih tetap bersi tegasminta dua rekanan mereka dibebaskan, danselang beberapa saat, dua massa tindakanitu dibebaskan. (*)